Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Care pada Ny. S dengan Preeklamsia Berat
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.795Keywords:
Intranatal, preeclampsia berat, asuhan kebidananAbstract
Data yang telah diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tentang kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil pada tahun 2015 sebanyak 68 orang, tahun 2016 sebanyak 78 orang, tahun 2017 sebanyak 96 orang dan tahun 2018 sebanyak 35 orang . Jumlah kematian di provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017 sebanyak 103 orang dengan angka kematian ibu hamil sebanyak 28 orang (17,6%), ibu bersalin sebanyak 47 orang (48,3%) dan ibu nifas sebanyak 40 orang (35,1%). Dan penyebab kematian ibu yaitu karena pre-eklamsia 68%, perdarahan 30% dan infeksi Dari data yang diperoleh dari Rekam Medis RSUD Labuang Baji Makassar angka kejadian preeklampsia berat pada ibu hamil pada tahun 2019 sebanyak 44 orang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mencegah terjadinya pre-eklampsia berat pada Ny. S di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar. Pre-eklamsia merupakan komplikasi kehamilan dan persalinan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, proteinuria dan edema, yang kadang-kadang disertai dengan komplikasi koma. Gejala dari pre-eklamsia seperti hipertensi, oedema dan proteinuria sering tidak diperhatikan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul menjadi pre-eklamsia berat, bahkan eklamsia. Dari kasus Ny. S dilakukan dengan mengumpulkan data secara subjektif dan objektif dengan diagnosa aktual Pre-eklamsia Berat, diagnosa masalah potensial antisipasi terjadinya eklamsia, dan Tindakan kolaborasi dengan dokter untuk SC. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.