Asuhan Kebidanan pada Ny. S Akseptor KB IUD Pasca Plasenta
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.423Keywords:
Keluarga Berencana, IUD, Pasca PlasentaAbstract
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawsi Selatan tahun 2017, proporsi Kabupaten/Kota dengan persentase peserta KB baru tertinggi ialah Kabupaten Gowa (76,14%), kemudian Palopo (15,50%), dan Pinrang (13,31%). Sedangkan Kabupaten/Kota dengan persentase peserta KB baru terendah ialah Kabupaten Jeneponto (1,25%), Kabupaten Bulukumba (0%), dan Kabupaten Takalar (0%). Tingkat provinsi proporsi peserta KB baru pada tahun 2016 di Sulawesi Selatan ialah sebanyak 13,80%. Sedangkan pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan ialah terpadu, yakni sebanyak 61,85%. Metode paling banyak kedua ialah pil, sebanyak 23,70%. Metode yang paling sedikit dipilih oleh para peserta KB baru ialah metode AKDR/IUD sebesar 11,07%, Metode Operasi Pria (MOP) sebesar 0,07%, lalu Metode Operasi Wanita (MOW) sebesar 0,85%, dan kondom (2,64). Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S Akseptor KB IUD Pasca Plasenta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan studi kasus dengan 7 langkah verney yang mencakup dalam beberapa metode seperti studi kepustakaan, studi kasus dan studi dokumentasi dan disimpulkan dalam bentuk SOAP. Subjek seorang ibu ingin menggunakan KB IUD pasca plasenta, di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar tahun 2022. Pasien yang dikaji adalah Ny. S umur 27 tahun, nikah 1x, suku Makassar, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Honorer, alamat Takallar. Berdasarkan studi kasus pada Ny. S dengan Akseptor KB IUD Pasca Plasenta ditemukan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan praktek melalui studi kasus tentang Asuhan Kebidanan pada Ny. S Akseptor KB IUD Pasca Plasenta di RSIA Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar Tahun 2022. Bidan diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan dalam pelayanan KB IUD pasca plasenta.