Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal pada Ny. N dengan Preeklampsia Berat
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.414Keywords:
Intranatal, preeklampsia beratAbstract
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan dan persalinan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau di sertai oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Data yang di dapatkan menurut sebuah studi World Health Organization (WHO) bahwa sekitar 810 wanita meninggal karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan persalinan dan kehamilan. Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu adalah tekanan darah tinggi selama kehamilan (Preeklampsia dan eklampsia, hipertensi gestasional) sekitar 14% yang menduduki posisi kedua setelah perdarahan dan disusul oleh komplikasi dari persalinan aborsi yang tidak aman. Di Indonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar 1,5% sampai 25 %, preeklampsia yang termasuk dalam hipertensi dalam kehamilan menempati posisi kedua terbanyak setelah perdarahan yang menyebabkan kematian ibu. Data yang telah diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tentang kejadian preeklampsia pada ibu hamil dan bersalin pada tahun 2015 sebanyak 68 orang, tahun 2016 sebanyak 78 orang, tahun 2017 sebanyak 96 orang dan tahun 2018 sebanyak 35 orang . Dan penyebab kematian ibu yaitu karena preeklampsia 68%, perdarahan 30% dan infeksi 4%). Dari data yang diperoleh dari Rekam Medis RSUD Labuang Baji Makassar angka kejadian
preeklampsia berat pada ibu hamil pada tahun 2019 dari bulan Januari - November sebanyak 44 orang. Simpulan dari data diatas salah satu penyebab kematian ibu yaitu preeklampsia masih tergolong tinggi,dimana pada target Sustainable Development Goals (SGDs) menargetkan Angka Kematian Ibu (AKI) 70 per 1000 kelahiran.