Manajemen Asuhan Kebidanan Akseptor Baru KB Implan pada Ny. N dengan Kecemasan
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.380Keywords:
Akseptor, kecemasanAbstract
penggunaan kontrasepsi implan meningkat di sub-sahara karena akan membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan dengan demikian mengurangi kejadian HIV, penularan dari ibu-ke-bayi.. peserta program KB di Indonesia memilih metode kontrasepsi suntik (59,7%) dan pil (20,71%), hal ini dikarenakan kedua metose tersebut mudah diterima oleh PUS kalangan ekonomi menengah, jangka penggunaan pendek dan lebih popular karena gencarnya iklan media massa . sedangkan, pengguna alat kontrasepsi jangka panjang tercatat sebanyak 7,30%, pengguna IUD 6,21%, Implan 1,27%, MOP dan kondom . Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan pada akseptor baru KB implant yang dirasakan Ny”N” di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah makassar tahun 2019. Implan merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang didalamnya terdapat hormon progesteron, Hormon tersebut kemudian akan dilepaskan secara perlahan dan impalnt ini dapat efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3 tahun. Cara Pemasangan implan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak atau digunakan. Berdasarkn penelitian, lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan implan, yang sebelumnya dilakukan anastesi lokal. Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi yang berbahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya
bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman. Calon Akseptor baru KB implant dengan kecemasan. Dari kasus Ny”N” yaitu kecemasan sudah berkurang. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.