Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal Care Hari Ketiga pada Ny. N dengan Bendungan ASI
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.378Keywords:
Bendungan ASI, post natal careAbstract
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2013 di Amerika Serikat persentasi perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata sebesar 87,05% dari ibu nifas. Pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 66,87% dan pada 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 66,34% ibu nifas. Tujuan disusunnya studi kasus ini adalah untuk memberikan asuhan kepada Ny N yang mengalami post partum hari ketiga dengan bendungan ASI di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Makassar. Berdasarkan data awal yang diperoleh dari RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada Januari - Februari 2020, jumlah nifas sebanyak 746 orang ibu nifas dengan ibu yang mengalami bendungan ASI sekitar 20 (2,68%) orang. Bendungan ASI adalah terkumpulnya ASI didalam payudara akibat penyempitan duktus laktiferus atau kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna pada saat menyusui bayi atau karena kelainan pada puting susu. Bendungan ASI biasanya terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima setelah persalinan. Pasien yang dikaji dalam studi kasus ini adalah Ny N, berusia 38 Tahun. Hasil dari studi kasus yang dilakukan pada Ny N dengan Bendungan ASI, yakni tidak ditemukannya kendala dalam menangani masalah tersebut. Kesimpulan dari studi kasus dengan manajemen asuhan 7 langkah Varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP, yakni semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukannya komplikasi pada payudara ibu.