Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny. M dengan Nyeri Luka Jahitan Perineum
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.191Keywords:
Nyeri, luka jahitan perineum, postpartumAbstract
Data World Healt Organization (WHO) terdapat 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin, dan diperkirakan akan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. sebagian besar wanita yang mengalami ruptur perineum pada saat melahirkan kurang lebih 50-60% dari wanita ini memerlukan penjahitan, sekitar 2% yaitu dari 10.000 orang wanita setiap tahunnya, ruptur perineum bisa menyebabkan terjadinya nyeri pada perineum yang dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk mobilisasi sehingga dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan postpartum. Tujuan disusunnya studi kasus ini adalah untuk dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. M dengan nyeri luka jahitan perineum. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan catatan perkembangan dalam bentuk SOAP. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSIA Malebu Husada Makassar pada Januari-April 2021, jumlah ibu bersalin adalah 118 orang yang mengalami rupture sebanyak 80 orang dan sekitar 60 orang mengalami nyeri. Pasien yang dikaji dalam studi kasus ini adalah Ny. M usia 27 tahun. Hasil pada studi kasus Ny. M dengan nyeri luka jahitan perineum tidak ditemukan adanya kendala dalam menangani hal tersebut, berdasarkan data berat badan bayi lahir 3800 gram dan hal ini merupakan penyebab ruptur perineum. Kesimpulan dari studi kasus Ny. M postpartum hari pertama dengan nyeri luka jahitan perineum diRSIA Malebu Husada Makassar, yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai keadaan umum ibu baik, ASI sudah mulai lancar, Ibu sudah tidak merasakan sakit pada luka jahitan perineum, dan tidak ada tanda-tanda infeksi ditemukan.