Edukasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) bagi PUS Kel. Samata Kec. Somba Opu Kabupaten Gowa

Authors

  • Nia Karuniawati Universitas muslim indonesia
  • Andi Masnilawati PS DIII Kebidanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Sitti Hadriyanti Hamang PS DIII Kebidanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/wocd.v5i1.2017

Keywords:

Keluarga berencana, MKJP, pasangan usia subur

Abstract

Menurut efektifitas lamanya metode kontrasepsi ada dua macam yaitu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan Non MKJP. Metode kontrasepsi jangka panjang adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, lebih dari dua tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin tambah anak lagi. Jenis metode yang termasuk dalam kelompok ini adalah metode kontrasepsi mantap (pria dan wanita), implant dan Intra Uterine Device (IUD) . Berdasarkan data profil keluarga Indonesia pada tahun 2018, berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang dipilih oleh peserta KB MKJP masih sangat rendah  yaitu 17,8 % dari keseluruhan jumlah peserta KB modern dan 82,19% penggunaan KB non MKJP.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemakaian kontrasepsi adalah pengetahuan. Dengan keterbatasan pengetahuan akan mempengaruhi pemilihan ibu pada pada metode kontrasepsi. Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program KB oleh karena itu diperlukan pemberian edukasi untuk meningkatkan pengetahuan PUS terkait metode kontrasepsi jangka panjang (PUS). Permasalahan Mitra: Kurangnya pengetahuan terkait metode kontrasepsi jangka panjang meskipun sebagian besar PUS memilih menggunakan MKJP.

Hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan pengetahuan PUS mengalami perubahan dimana rata-rata hasil pre test adalah 81% memiliki pengetahuan cukup dan setelah diberikan edukasi terkait metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) terjadi perubahan hasil menjadi 95% berpengetahuan baik.

References

(1) Alemayehu, M, Belachew, T. & T. (2012) ‘Factors Associated With Uti;ization of Long Acting and Permanent Contraceptive Methods Among Married Women of Reproductive in Mekelle Town, Tigray Region, North Ethiopia BMC Pregnancy and Childbirth’, 12(1).

(2) E, R. (2018) ‘Analisis Dampak Unmet Need Keluarga Berencana terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang’, Jurnal Kebidanan.

(3) J, T. (2013) ‘Contraceptive Failure in The United State Contraception’, 27(3), pp. 320–331.

(4) Kementerian Kesehatan RI (2019) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

(5) Lestari N, Syahadatina Noor, A. F. (2021) ‘Hubungan Dukungan Suami dan Tenaga Kesehatan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)’, 4(2), pp. 447–458.

(6) Organization, W. H. (2017) ‘Accelerating update of Voluntary, rightsbased family planning in developinh countries’, in.

(7) Pazol K, Zapata LB, Tregear SJ, Smith NM, G. LE (2015) ‘Impact of Contraceptive Education on Contraceptive Knowledge and Decision Making’, 49(201).

(8) Ulle, A, J, Utami N. W, S. (2017) ‘Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang KB Terhadap Motivasi Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi di Desa Bera Dolu Sumba Barat Nusa Tenggara Timur (NTT)’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keperawatan.

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles