Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok Di Sungai Tello Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.33096/wocd.v4i1.1782Keywords:
Nila, Bioflok, Probiotik, PakanAbstract
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pada masyarakat
khususnya kelompok nila tello. Mmanfaat yang diharapkan adalah transfer teknologi budidaya dengan
sistem bioflok yang dapat meningkatkan padat tebar ikan nila, efisiensi penggunaan pakan dan
penggunaan lokasi budidaya yang sempit. Metode pelaksanaan adalah dengan memeberikan penyuluhan
melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kelompok melalui penyuluhan dan praktek
mulai pemilihan bibit, teknik pemberian pakan sampai pada teknik pembuatan probiotik. Hasil dari
kegiatan ini Terdapat peningkatan pemahaman dimana hasil pretest dilakukan pada 20 orang anggota
kelompok nila tello yang diberikan angket dengan 10 pertanyaan yang terdiri dari hasil pretest yaitu 30%
berpengetahuan baik, 20% berpengetahuan cukup pengetahuan cukup, dan 50% memiliki pengetahuan
kurang. Setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan yaitu 85% baik, 15% cukup dan
tidak lagi yang kurang pengetahuan mengenai metode budidaya bioflok. Kelompok pembudidaya ikan
Nila Tello telah mampu membuat Probiotik dengan bahan yang murah, sehingga produk probiotik dapat
di jual kepada masyarakat kelompok lainnya dengan kemasan yang menarik.
References
(1) Adharani, N. et al. (2016) ‘Water Quality Management Using Bioflocs Technology: Catfish
Aquaculture (Clarias sp.)’, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(1), pp. 35–40. Available at:
https://doi.org/10.18343/jipi.21.1.35.
(2) Buckles, D.J. (2013) ‘Participatory action research: Theory and methods for engaged inquiry. In
Participatory Action Research: Theory and Methods for Engaged Inquiry’. Available at:
https://doi.org/10.4324/9780203107386.
(3) Nasution, M.I., Prayogi, M.A. and Jufrizen (2019) ‘Menciptakan Wirausaha Budidaya Ikan Lele
dengan Sistem Bioflok’, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat BAKTIMAS, 1(1), pp. 20–29.
(4) Norjanna, F., Efendi, E. and Hasani, Q. (2015) ‘Reduksi Amonia pada Sistem Resirkulasi dengan
Penggunaan Filter yang Berbeda’, e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 4(1), pp.
–432.
(5) Nuari, C.R. et al. (2016) ‘Penambahan Tepung Bioflok sebagai Suplemen pada Pakan Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus)’, e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 4(2),
pp. 485–490.
(6) Nuryanto, A., Bhagawati, D. and Abulias, M.N. (2017) ‘Fish diversity at Cileumeuh River in
District of Majenang, Cilacap Regency, Central Java’, Jurnal Iktiologi Indonesia, 12(2), pp. 147–
(7) Ombong, F. and Salindeho, I.R.N. (2016) ‘Aplikasi teknologi bioflok (BFT) pada kultur ikan nila
(Oreochromis niloticus)’, Budidaya Perairan, 4(2), pp. 16–25.
(8) Wadsworth, Y. (2020) ‘Do It Yourself Social Research. In Do It Yourself Social Research’.
Available at: https://doi.org/10.4324/9781003115373.
(9) Yanuar, V. (2017) ‘Pengaruh Pemberian Jenis Pakan yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Kualitas Air di Akuarium Pemeliharaan’, Ziraa’Ah,
(2), pp. 91–99.