Interprofessional Collaboration Penanganan Awal Kasus Preeklamsia Dan Eklamsia Di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.33096/wocd.v2i2.1766Keywords:
Interprofessional collaboration, Preeklamsia, EklamsiaAbstract
Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit. Istilah kesatuan penyakit
diartikan bahwa kedua peristiwa dasarnya sama karena eklamsia yang merupakan
peningkatan dari pre-eklamsia yang lebih berat dan berbahaya dengan tambahan gejalagejala
tertentu. Interprofessional collaboration (IPC) merupakan strategi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan. Strategi IPC bertujuan untuk patient safety, memperbaiki
kualitas SDM, dan mengubah sistem perawatan kesehatan yang lebih efektif. Dengan
demikian IPC merupakan hal yang penting dalam pelayanan rumah sakit. Tenaga kesehatan
yaitu dokter, bidan, perawat dan apoteker untuk dapat menyelesaikan permasalahan
kegawatdaruratan obstetri maka dapat dilakukan pelatihan dan menerapkan interprofessional
collaboration (IPC) dalam memberikan edukasi, skrining dan penatalaksanaan awal oleh
dokter, bidan, perawat dan apoteker dalam menurunkan kejadian yang tidak diinginkan
ataupun kematian pada kasus preeklamsia dan eklamsia. Pelatihan diberikan kepada petugas
kesehatan khususnya dokter, bidan, perawat dan apoteker dalam melakukan praktek IPC
dibagi 4 dimensi yaitu Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS)
meliputi partnerships, Cooperation, Coordination, Shared Decision Making.
References
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Noroyono, et al. 2016. Diagnosis dan Tata Laksana Preeklampsia. Himpunan Kedokteran Feto
Maternal. Jakarta.
World Health Organization. 2016. WHO recommendations on antenatal care for positive
pregnancy experience
Godden-webster, A., & Murphy, G. 2014. Interprofessional Collaboration in Practice : A Guide
for Strengthening Student Learning Experiences. Dalhousie University