Pelatihan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Organik Untuk Pencegahan Penyakit Pada Udang Windu Di Desa Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Authors

  • Harlina Harlina Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muslim
  • Syahrul Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Hamdillah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, Maros Sulawesi Selatan
  • Kamaruddin Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, Maros Sulawesi Selatan

DOI:

https://doi.org/10.33096/wocd.v2i2.1765

Keywords:

Pakan organik, udang windu, bahan alami, bahan baku lokal

Abstract

Masalah utama yang dihadapi kelompok tani pembudidaya udang windu adalah tingginya angka
kematian udang windu di tambak akibat serangan penyakit antara lain Vibrios sp. Cara yang
umum dilakukan untuk pencegahan maupun pengendalian vibriosis ini masih tetap
mengandalkan bahan kimia dan antibiotik. Penggunaan bahan kimia dan antibiotik yang terus
menerus dan tidak terkontrol berdampak resistensi pada bakteri, adanya residu di tubuh udang
dan mencemari lingkungan, sehingga alternatif lain yang lebih ramah lingkungan pemanfaatan
bahan alami sebagai antibakteri alami dalam pakan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kelompok tani melalui pelatihan dan
pendampingan agar mampu membuat pakan udang organik secara mandiri yang berbahan baku
lokal, mudah diperoleh dan murah, yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit pada
budidaya udang windu. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan partisipatif, yaitu
melibatkan sebanyak mungkin peran serta mitra dalam kegiatan ceramah, diskusi, dan praktek
pembuatan pakan. Hasil kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dalam penerapan teknologi pembuatan pakan organik berdasarkan hasil tanya
jawab, diskusi. Selain itu, kelompok tani sangat antusias dan berperan aktif dalam mengikuti
pelatihan, dan optimis akan membuat pakan organic secara berkelompok. Kesimpulan, terdapat
peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani tambak dalam hal membuat pakan udang
dengan benar, sebagai salah satu cara penanggulangan kematian massal akibat penyakit pada
udang. Disarankan agar petani dapat menjaga kesinambungan produksi pakan organik secara
mandiri.

References

Anderson, I. G. et al. (1988) „Bacterial Septicemia in Juvenile Tiger Shrimp, Penaeus

Monodon, Cultured in Malaysian Brackishwater Ponds‟, Asian Fisheries Science, 2(1), pp.

–108.

Badan Pusat Statistik Kab Pangkajene Kepulauan (2019) Kab Pangkajene Kepulauan dalam

Angka Tahun 2014. Badan Pusat statistic Kab Pangkajene Kepulauan.3. Harlina et al. (2013) „Uji toksisitas Ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L.)

terhadap Pasca Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)‟, in Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Lampung Mangkurat. Banjarbaru Indonesia. Banjarbaru:

Universitas Lampung Mangkurat.

Harlina et al. (2016) „Isolation and Identification of Bioactive Compound of Kopasanda (

Chromolaena odorata L.) Leaf to Fight Vibrio harveyi on Post Larval Tiger Prawn‟,

International Journal of Tropical Medicine, 11(4), pp. 72–79.

Harlina et al. (2019) „Effect of Chromolaena odorata as Bioactive Compound in Artificial Diet

on Survival Rate of Tiger Prawn Penaeus Monodon‟, in. IOP Conf. Series: Earth and

Environmental Science.

Harlina, H. (2014) „The Identification of Chemical Compound and Antibacterial Activity Test

of Kopasanda (Chromolaena Odorata L.) Leaf Extract Against Vibriosis-Causing Vibrio

Harveyi 275 on Tiger Prawn‟, Aquatic Science and Technology (AST), 1(2), pp. 15–19.

Harlina, H. et al. (2015) „Potential Study of Kopasanda (Chromolaena odorata L.) Leaves as

Antibacterial Against Vibrio harveyi, Disease Causative Agent of Tiger Shrimp (Penaeus

monodon Fabricius) Post Larvae‟, Journal of Aquaculture Research & Development,

(10), p. 1.

Harlina, H. et al. (2021) „The effectiveness of Chromolaena odorata extract and

Histopathological Change in Tiger Prawn (Penaeus monodon) Challenged with Vibrio

harveyi‟, Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 14(3), pp. 1138–1149.

Harlina, Hadijah, S. and Djafar, S. (2016) Strategi Pencegahan Penyakit Vibriosis pada

Udang Windu menggunakan Produk Bahan Alami. Universitas Muslim Indonesia.

Harlina, Hasnidar and Rusli (2013) „Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Kopasanda

(Chromolaena odorata L) terhadap Bakteri V. harveyi Penyebab Vibriosis pada Pasca

Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)‟, in. Kupang: Seminar Nasional

Kelautan dan Perikanan 1.

Jiravanichpaisal, P., Miyazaki, T. and Limsuwan, C. (1994) „Histopathology, Biochemistry,

and Pathogenicity of Vibrio Harveyi Infecting Black Tiger Prawn Penaeus Monodon‟,

Journal of Aquatic Animal Health, 6(1), pp. 27–35.

Mariyono, A., Wahyudi and Sutomo (2002) „Teknik Penanggulangan Penyakit Udang

Menyala melalui Pengendalian Populasi Bakteri di Laboratorium‟, Teknik Pertanian, July,

pp. 25–27.

Prajitno. A (2006) Pengendalian Penyakit Vibrio harveyi Dengan Ektrak Rumput Laut

(Halimeda opuntia) pada Udang Windu (Penaeus monodon Fab.PL 13). Universitas

Brawijaya. Malang.

Sreeram, M. P. and Menon, N. R. (2005) „Histopathological Changes in The Hepatopancreas

of The Penaeid Shrimp Metapenaeus Dobsoni Exposed to Petroleum Hydrocarbons‟,

Journal of the Marine Biological Association of India, 47(2), pp. 160–168.

Published

2021-12-30

Issue

Section

Articles