Analisis Faktor Determinan Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja SPBU Makassar
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v3i3.541Keywords:
Pekerja SPBU, Gangguan fungsi paru, Kapasitas vital paruAbstract
World Health Organization (WHO) sekitar 30% sampai 50% di antara semua penyakit akibat kerja adalah penyakit pneumokoniosis. Selain itu, dideteksi bahwa 40.000 kasus baru pneumokoniosis yang diakibatkan paparan debu di tempat kerja terjadi di setiap negara tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja SPBU Coco 71.902.77 Perintis Makassar Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 36 pekerja. Sampel yang ada pada penelitian ini berjumlah 36 pekerja. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode komputerisasi dengan bentuan Software SPSS untuk menghasilkan informasi yang jelas dan benar sesuai dengan tujuan penelitian. Metode analisis data menggunakan Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa variable yang ada hubungan terhadap gangguan fungsi paru adalah masa kerja dan kebiasaan merokok. Diharapkan pekerja terutama yang bekerja sebagai operator di SPBU 71.902.77 Perintis Makassar memeriksakan kesehatan paru agar dapat mengetahui keluhan yang dirasakan oleh pekerja sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Afifah Zahra Eviansa, Hasriwiani Habo Abbas, Nurgahayu, Suharni A. Fachrin, Andi Sani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.