Hubungan Perceived Severity dengan Penerapan PHBS Rumah Tangga di Masa Pandemi Covid-19 pada Masyarakat di Desa Simbang
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v3i5.465Keywords:
Covid-19, PHBS, Rumah Tangga, Perceived severityAbstract
Covid-19 ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global pada maret 2020, untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan, layanan promotive dan preventif dalam hal ini menghimbau untuk penerapan PHBS termasuk PHBS rumah tangga. PHBS sendiri belum sepenuhnya terlaksana di masyarakat, jika merujuk hal tersebut bahwa persoalan kesehatan pada masyarakat disebabkan oleh kebiasaan dan persepsi, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rosentock mengenai Health Belief Model khususnya perceived severity. Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Maros di Kecamatan Simbang cakupan berPHBS 25% dan yang belum berPHBS 75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendekatan perceived severity dengan penerapan PHBS rumah tangga di masa pandemi Covid-19 pada masyarakat di Desa Simbang Kabupaten Maros. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dalam hal ini ibu rumah tangga yang memiliki bayi/balita berjumlah 290 orang. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan jumlah 166 orang. Metode analisis data menggunakan uji bivariat dengan uji korelasi Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji Chi-square variabel perceived severity (P-Value 0.063). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara persepsi keseriusan dengan penerapan PHBS rumah tangga, dimana ini dikarenakan adanya faktor lain yang lebih mendominasi masyarakat dalam menerapkan PHBS rumah tangga di masa pandemi Covid-19.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dwi Murty Wardani Hermanzah, Yusriani, Andi Asrina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.