Distribusi Spasial Faktor Determinan Kejadian Diare Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Turikale
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v3i3.437Keywords:
Diare, spasial, botol susu, balitaAbstract
Kasus penyakit diare menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Maros yang ditemukan dan ditangani oleh 14 puskesmas se Kabuputaen Maros pada tahun 2021 sebanyak 1.629 orang, tertinggi berada di Puskesmas Turikale. Balita menjadi kelompok yang rentan terhadap diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial faktor determinan kejadian diare balita di wilayah kerja Puskesmas Turikale Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan pendekatan spasial. Populasi adalah jumlah balita yang berada di Kecamatan Turikale pada bulan Januari-Maret. Sampel adalah balita yang memakai botol susu yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 112 balita. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk gambar tabel dan pemetaan, hasil penelitian diperoleh bahwa pada proses pencucian botol susu 54 responden memenuhi syarat dan 58 responden tidak memenuhi syarat, sterilisasi botol susu 112 responden kategori cukup sedangkan pada kebiasaan mencuci tangan 54 responden memenuhi syarat dan 58 responden tidak memenuhi syarat. Kesimpulan dari penelitian bahwa pada pencucian botol susu dan kebiasaan mencuci tangan balita paling banyak termasuk dalam kategori tidak memenuhi syarat dan lebih sedikit memenuhi syarat sedangkan pada sterilisasi botol susu pada balita seluruhnya termasuk dalam kategori memenuhi syarat. Penelitian ini menyarankan agar para ibu atau wali anak lebih memperhatikan cara pencucian botol susu dan penyiapan botol susu.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Wahyuni Widowaty, Hasriwiani Habo Abbas, Andi Nurlinda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.