Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Desa Bonto Langkasa Selatan Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v2i5.295Keywords:
Stunting, Pengetahuan ibu, KEK, Jamban, HigieneAbstract
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Kekerdilan (stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (bawah lima tahun). Sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Berdasarkan data dari dinas kesehatan Gowa pada pemantauan bulan Februari 2020, puskesmas yang memiliki angka stunting tertinggi adalah puskesmas Bontonompo II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor tingkat pengetahuan ibu, riwayat KEK, kepemilikan jamban sehat dan higiene dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Bontonompo II. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 150 balita. Jumlah sampel sebanyak 108 yang diambil denagn teknik simple random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi serta pengukuran tinggi badan balita dengan statumeter. Data dianalisis dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Diperoleh hasil bahwa kejadian stunting di Desa Bonto Langkasa Selatan Kabupaten Gowa signifikan dipengarui oleh faktor pengetahuan ibu (p=0,040), faktor KEK (p=0,000) p<0,05, faktor kepemilikan jamban (p=0,043), faktor higiene (p=0,018). Disarankan bagi masyarakat untuk aktif dalam kegiatan penyuluhan maupun kegiatan kesehatan lain yang dilakukan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan dan bagi para ibu sebaiknya rutin melakukan penimbangan di posyandu terdekat sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terpantau dan segera dapat ditangani bila ditemukan masalah pada tumbuh kembang anak.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.