Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja di PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v2i4.242Keywords:
Stress kerja, Status pernikahan, Upah kerja, Intensitas kebisinganAbstract
Stres pekerjaan adalah tanggapan orang-orang pada saat tuntutan dan tekanan kerja tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam mengatasinya. Jumlah total kasus stress kerja, depresi atau cemas sekitar 488.000 kasus pada tahun 2015/2016 dan prevalence rate mencapai 1510 per 100.000 pekerja di Britania Raya. Jumlah pekerja yang mengalami stress kerja cenderung meningkat dari tahun ke tahun yang belum mendapatkan perhatian. Diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang mengalami stress kerja cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan pada umumnya belum mendapat perhatian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada karyawan PT. Maruki Internsional Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh nantinya hanya berupa angka dengan jenis pendekatan cross sectional pengambilan data focus pertama pengisian kuesioner dan pengukuran kebisingan. Penelitian ini yang dilakukan factory I di PT. Maruki Internasional Makassar dengan jumlah sampel 54 orang yang dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status pernikahan dengan stress kerja dengan nilai p= 0,451. Tidak ada hubungan yang signifikan antara upah kerja dengan stress kerja dengan nilai p= 0,997. Ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan stress kerja dengan nilai p= 0,001.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ulvia Muallivasari, Nukman, Nurul Ulfah Mutthalib
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.