Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Dekompresi pada Nelayan Penyelam Tradisional di Pulau Barrang Lompo

Authors

  • Yuliana B Peminatan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesa
  • Nur Ulmy Mahmud Peminatan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesa
  • Sumiaty Peminatan Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesa

DOI:

https://doi.org/10.33096/woph.v2i4.219

Keywords:

Lama menyelam, Kedalaman, Frekuensi

Abstract

Berdasarkan laporan Divers Alert Network (DAN), tingkat kejadian penyakit dekompresi (DCS) dalam penyelaman komersial dilaporkan sebesar 35.3 per 10.000 penyelaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya risiko kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo tahun 2020. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 118 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama menyelam tidak memenuhi syarat menyelam sebanyak 81 responden (68.6%), Kedalaman menyelam tidak aman sebanyak 66 responden (55.9%), frekuensi menyelam lebih 2 kali sehari sebanyak 102 responden (86.4%), cara naik kepermukaan dengan berhenti disetiap kedalaman tertentu (perlahan) sebanyak 112 responden (94.9%), masa kerja tidak memenuhi syarat menyelam sebanyak 89 responden (75.4%).

Published

2021-08-30

How to Cite

Yuliana B, Nur Ulmy Mahmud, & Sumiaty. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Dekompresi pada Nelayan Penyelam Tradisional di Pulau Barrang Lompo. Window of Public Health Journal, 2(4), 648–656. https://doi.org/10.33096/woph.v2i4.219

Issue

Section

Articles