Analisis Determinan Stunting Pada Balita 2-5 Tahun Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar

Authors

  • Rizky Fitriyati Baharuddin Universitas Muslim Indonesia
  • Fatmah Afrianty Gobel Universitas Muslim Indonesia
  • Nur Ulmy Mahmud Universitas Muslim Indonesia
  • Nurul Ulfah Mutthalib Universitas Muslim Indonesia
  • Farihah Muhsanah Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/woph.v6i1.2037

Keywords:

Stunting, low birth weight, Exclusive breastfeeding, mother's education level, family income

Abstract

Based on the 2018 Riskesdas data, the prevalence of stunting in South Sulawesi was 35%. The latest data from the Makassar City Health Office shows the presentation of toddlers suffering from stunting in various Makassar City Health Centers, with the highest prevalence ranking being the Barrang Lompo Health Center at 34.77%, the second-ranking being the Kassi-Kassi Health Center at 22.92%. The third-ranking is the Kaluku Bodoa Health Center, at 18.47%. The prevalence of stunting in Makassar City is still far below the 20% standard set by the World Health Organization. This study, which aims to determine the risk factors for LBW, maternal education level, history of exclusive breastfeeding, and family income with the incidence of stunting in toddlers aged 2-5 years at the Kassi-Kassi Health Center Makassar in 2024, was conducted using a quantitative analytical research method with a case-control approach. The population in this study were all toddlers aged 2-5 years in the Kassi-Kassi Health Center Makassar. The sampling technique in this study was a non-probability sampling technique using a purposive sampling method with a sample size of 144 respondents. The data analysis method used univariate and bivariate tests with Odds Ratio (OR) calculations. The results of the study showed that LBW (OR = 0.049; 95% CI 0.014-0.178), history of exclusive breastfeeding (OR = 0.055; 95% CI 0.019-0.159), and family income (OR = 0.038; 95% CI 0.015-0.095) were protective factors for stunting. Meanwhile, maternal education level (OR = 1.109; 95% CI 0.511-2.404) was not a risk factor for stunting in toddlers aged 2-5 years in the Kassi-Kassi Health Center work area of ​​Makassar City in 2024.

References

Rahmadhita, K. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. J. Ilm. Kesehat. Sandi Husada, 11(1), 225–229, 2020. doi: 10.35816/jiskh.v11i1.253.

Nirmalasari, N. O. Stunting pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam J. Gend. Mainstreming, 14(1), 19–28, 2020. doi: 10.20414/Qawwam.v14i1.2372.

Ariati, L. I. P. Faktor-Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Stunting pada Balita Usia 23-59 Bulan. oksitosin, 6(1), 28–37, 2019. doi: 10.61214/ijoh.v1i1.69.

Kementerian Kesehatan RI, Mengenal Lebih Jauh tentang Stunting. 2023.

Ramli, T. P., Darmawansyih, & Delima, A. A. A. Hubungan Berat Badan Lahir, Status Imunisasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Alami J. (Alauddin Islam. Medical) J., 7(2), 40–47, 2023. doi: 10.24252/alami.v7i2.36197.

Sadarang, R. A. I. Kajian Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia: Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. J. Kesmas Jambi, 5(2), 28–35, 2021. doi: 10.22437/jkmj.v5i2.14352.

Astuti, E. S., Solikhah, F. K., & Ernawati, N. Peningkatan Pengasuhan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) oleh Tenaga Kesehatan dan Kader. J. Kreat. Pengabdi. Kpd. Masy., 5(12), 4311–4322, 2022. doi: 10.33024/jkpm.v5i12.7950.

Ayuningtyas, M. R., & Puspitasari, D. I. Hubungan BBLR dan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-36 Bulan di Desa Jekani, Mondokan Sragen. J. Indones. Community Nutr., 11(1), 56–63, 2022.

Hizriyani, R., & Aji, T. S. Pemberian ASI Ekslusif Sebagai Pencegahan Stunting. J. Jendela Bunda, 8(2), 56–62, 2021.

Hadi, Z., Anwary, A. Z., & Asrinawaty, A. Kejadian Stunting Balita ditinjau dari Aspek Kunjungan Posyandu dan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif. J. Akad. Baiturrahim Jambi, 11(1), 1-13, 2022. doi: 10.36565/jab.v11i1.389.

Fatimah, S. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibawang Kulon Progo. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 2020.

Alba, A. D., Suntara, D. A., & Siska, D. Hubungan Riwayat BBLR dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam Tahun 2019. J. Inov. Penelit., 1(12), 2769–2774, 2021.

Murti, F. C., Suryati, S., & Oktavianto, E. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun di Desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. J. Ilm. Kesehat. Keperawatan, 16(2), 52, 2020. doi: 10.26753/jikk.v16i2.419.

Chayani, R., Abidin, U. W., & Liliandriani, A. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar. J. Peqguruang Conf. Ser., 1(1), 10–15, 2019, doi: http://dx.doi.org/10.35329/jp.v1i1.610.

Damanik, H. M., Handini, M. C., Ketaren, O., Sinaga, J., & Pane, M. Kejadian Stunting dan Faktor Risiko (Studi Kasus Kontrol pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2022). J. Ners, 7(2), 1107–1120, 2023, doi: 10.31004/jn.v7i2.17006.

Ernawati, A. Gambaran Penyebab Balita Stunting di Desa Lokus Stunting Kabupaten Pati. J. Litbang Media Inf. Penelitian, Pengemb. dan IPTEK, 16(2), 77–94, 2020, doi: 10.33658/jl.v16i2.194.

Fauzi, M., Wahyudin, & Aliyah. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Indramayu. Pros. Semin. Nas. Kesehat., 2(1), 9–15, 2020.

Mardiana, S., & Yunafri, A. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Status Gizi Dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat. J. Ilm. Maksitek, 6(2), 24–28, 2021.

Sugianti, E., Buanasita, A., Hidayanti, H., & Putri, B. D. Analisis Faktor Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Perkotaan. Aceh Nutr. J., 8(1), 30–42, 2023. doi: http://dx.doi.org/10.30867/action.v8i1.616.

Najah, S., & Darmawi, D. Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. J. Biol. Educ., 10(2), 45–55, 2022, doi: 10.32672/jbe.v10i1.4234.

Novayanti, L. H., Armini, N. W., & Mauliku, J. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Umur 12-59 Bulan di Puskesmas Banjar I Tahun 2021. J. Ilm. Kebidanan (The J. Midwifery), 9(2), 132–139, 2021. doi: 10.33992/jik.v9i2.1413.

Pratama, M. R., & Irwandi, S. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Stunting di Puskesmas Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. J. Kedokt. STM, 4(1), 17–25, 2021, doi: 10.30743/stm.v4i1.65.

Keban, C. M. G., Nayoan, C. R., & Liufeto, M. O. L. Hubungan Antara Pola Pemberian Makan dan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Tahun 2022 di Kelurahan Fatukbot, Nusa Tenggara Timur. J. Cakrawala Promkes, 5(1), 51–57, 2023, doi: 10.12928/promkes.v5i1.6873.

Rifai, A., Setyawati, T., & Sumarni. Hubungan Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting : Tinjauan Sistematis Exclusive Breastfeeding Relationship With Stunting : a Systematic Review. J. Med. Prof., 4(2), 111–118, 2022.

Hamzah, R. Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita (24-59 Bulan) di Kota Kotamobagu Analysis of Risk Factors of Stunting in Children Under Five (24-59 Months) in Kotamobagu City. J. Heal. Sci. Gorontalo J. Heal. Sci. Community, 7(2), 230–239, 2023.

Prihatini, E., Herutomo, T., & Ruwiandari, E. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Pemberian ASI Eksklusif dan Status Imunisasi Dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 0 Sampai 24 Bulan di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta Tahun 2020. J. Holist. Heal. Sci., 5(2), 69–80, 2021.

Handika, A. & Rochmani, S. The Relationship of PHBS and Exclusive Breast Milk With Stunting Events in Children in The Work Area of Kedaung Barat Puskesmas Tangerang Regency 2021. Nusant. Hasana J., 2(2), 141–154, 2022.

Nurmalasari, Y., Anggunan, A., & Febriany, T. W. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-59 Bulan. J. Kebidanan Malahayati, 6(2), 205–211, 2020. doi: 10.33024/jkm.v6i2.2409.

Oktavia, R. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting. J. Med. Hutama, 03(01), 1616–1620, 2021.

Setiawan, D. A., Suherman, S., Yusuf, K., Wahyuni, F., & Garendi, A. V. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Ilwaki Kabupaten Maluku Barat Daya Tahun 2021. Pharm. J. Pharmacy, Med. Heal. Sci., 2(2), 72–85, 2021, doi: 10.35706/pc.v2i2.6308.

Abas, A. S., Gobel, F. A., & Arman. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. J. Aafiyah Heal. Res., 2(1), 1–12, 2021.

Agustin, L., & Rahmawati, D. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting. Indones. J. Midwifery, 4(1), 30–34, 2021.

Friyayi, A., & Wiwin, N. W. Hubungan Pola Pemberian Makan dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita : Literature Review. Borneo Student Res., 3(1), 391–404, 2021.

Published

2025-02-28

How to Cite

Rizky Fitriyati Baharuddin, Fatmah Afrianty Gobel, Nur Ulmy Mahmud, Nurul Ulfah Mutthalib, & Farihah Muhsanah. (2025). Analisis Determinan Stunting Pada Balita 2-5 Tahun Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Window of Public Health Journal, 6(1), 171 –. https://doi.org/10.33096/woph.v6i1.2037

Issue

Section

Articles