Aromaterapi Chamomile Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Kanker
DOI:
https://doi.org/10.33096/won.v3i2.667Keywords:
Aromaterapi chamomile, Tingkat kecemasan, Pasien kankerAbstract
Kanker merupakan perkembangan sel abnormal yang disebabkan perubahan ekspresi gen, dampak yang muncul pada penderita kanker umumnya secara psikososial salah satunya kecemasan. Terapi yang dapat diberikan untuk mereduksi rasa cemas dapat berupa terapi komplementer yakni pemberian aromaterapi chamomile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi chamomile terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker di Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment (eksperimen semu) dengan pendekatan rancangan Non Equivalent Control Group Pretest and Posttest. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 39 kelompok intervensi dan 40 kelompok kontrol. Uji beda dilakukan dengan menggunakan Uji Paired Sample T test diperoleh nilai p = 0,001 (<0,05). Terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p = 0,001 (<0,05) dimana rata-rata skor kecemasan kelompok intervensi lebih rendah daripada kelompok kontrol sehingga kelompok intervensi mengalami penurunan tingkat kecemasan yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Selain itu, dapat dilihat dari besar efek pada penurunan tingkat kecemasan skor HARS yakni 0,26 dalam kategori memiliki efek yang sedang. Kesimpulan dari penelitian ini Aromaterapi Chamomile secara klinis dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien kanker sehingga dapat direkomendasikan sebagai salah satu terapi komplementer untuk mengurangi tingkat kecemasan.