Pengaruh Hipnoterapi terhadap Dismenorea Primer pada Remaja Putri
DOI:
https://doi.org/10.33096/won.v3i2.529Keywords:
Hipnoterapi; dismenorea primer; remaja putriAbstract
Dismenorea disebut juga kram menstruasi yang disebabkan karena meningkatnya prostaglandin yang kemudian merangsang otot halus dinding rahim sehingga berkontraksi. Salah satu tindakan non-farmakologis dalam mengatasi dismenorea primer adalah hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan terapi strategi untuk menanamkan sugesti saat otak telah berada dalam keadaan rileks sehingga rasa nyeri dismenorea dapat teralihkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea primer pada remaja putri di SMK Bina Bakti Mawasangka. Pada penelitian ini menggunakan quasy eksperimental berupa one-group pretest posttest. Dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan metode consecutive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi yang mengalami menstruasi dengan sampel 35 responden yang sesuai kritera inklusi yaitu siswi yang mengalami dismenorea primer, tidak mengkonsumsi obat-obatan farmakologis untuk mengatasi dismenorea primer dan siswi yang berusia 15-17 tahun. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat, dimana bivariat menggunakan uji alternatif uji Wilcoxon. Instrumen yang digunakan Numeric Rating Scale (NRS). Remaja putri diberikan hipnoterapi selama 40 menit selama 2 hari berturut-turut. Pada saat sebelum diberikan hipnoterapi tingkat dismenorea remaja berada pada tingkat nyeri minimal skala 2 maksimal 6, setelah diberikan hipnoterapi berada pada tingkat minimal skala 0 maksimal 4. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ρ 0,001 (ρ=0,001<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan sebelum dan sesudah pemberian hipnoterapi terhadap penurunan tingkat dismenorea primer pada remaja putri di SMK Bina Bakti Mawasangka. Oleh karena itu, diharapkan remaja putri dapat menerapkan teknik hipnoterapi dalam menurunkan tingkat dismenorea primer tanpa mengkonsumsi atau ketergantungan pada obat-obatan farmakologis.