Efektifitas Terapi Relaksasi Otot Progresif Sebagai Self Care Menurunkan Stres Selama Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Muslim Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.33096/won.v3i1.180Keywords:
Relaksasi Otot Progresif, stres, Covid-19Abstract
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan pada berbagai aktivitas masyarakat untuk mencegahan penyebarannya. Di Indonesia termasuk Sulawesi-Selatan mengalami peningkatan kasus positif dan kematian akibat COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pre test post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini melibatkan 30 orang mahasiswa aktif program studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, yang dibagi secara purposive sampling ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
(mendapatkan terapi relaksasi otot progresif). Pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner DASS-14 yang
dilakukan sebelum perlakuan, 1 minggu, dan 2 minggu setelah perlakuan. Penelitian ini dilakukan di Universitas
Muslim Indonesia. Uji analisa yang digunakan adalah Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi
relaksasi otot progresif selama 2 minggu (p = 0,067) tidak efektif. Kesimpulan rata-rata tingkat stres sebelum
dilakukan intervensi relaksasi otot progresif pada kelompok kontrol dan eksperimen adalah 13,67 orang. Peningkatan tingkat stres sebesar 26 orang dan penurunan tingkat stres sebesar 16 orang, rata-rata tingkat stres setelah dilakukan intervensi relaksasi otot progresif pada kelompok kontrol dan eksperimen adalah 13,67 orang. Peningkatan tingkat stres sebesar 11 orang dan penurunan tingkat stres sebesar 19 orang. Terapi relaksasi otot progresif tidak efektif sebagai self care menurunkan stres mahasiswa keperawatan universitas muslim indonesia. Bagi penelitian selanjutnya agar menggunakan populasi penelitian yang berbeda dengan penelitian ini, misalnya pada mahasiswa kedokteran, mahasiswa kedokteran gigi, mahasiswa farmasi, atau program studi lainnya