@article{Nurchalisah Basri_Mansur Sididi_Sartika_2021, title={ Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita (24-36 Bulan)}, volume={2}, url={https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/woph/article/view/112}, DOI={10.33096/woph.v2i1.112}, abstractNote={<p><em>Stunting</em> merupakan gangguan pertumbuhan linier yang ditunjukkan dengan nilai z skore TB/U kurang dari -2 SD. Prevalensi <em>stunting</em> di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang mencapai 20.79%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian <em>stunting</em> pada balita (24-36 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode <em>cross sectional. </em>Populasi dalam penelitian ini yaitu semua balita (24-36 bulan) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang yang berjumlah 485 balita. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah 149 balita, dengan ibu dari balita sebagai responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan <em>purposive sampling.</em> Pada penelitian ini terdapat 56.4% balita <em>stunting</em>. enelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tinggi badan ibu terhadap kejadian <em>stunting</em> (p=0.048). Tinggi badan ibu yang rendah merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian <em>stunting</em> pada balita (24-36 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Disarankan kepada para ibu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang agar memperbaiki asupan gizi ibu dan balita, memperhatikan penyuluhan, sosialisasi, dan pembinaan yang diberikan tenaga kesehatan terkait pemenuhan gizi agar dapat mengurangi terjadinya <em>stunting.</em></p>}, number={1}, journal={ Window of Public Health Journal}, author={Nurchalisah Basri and Mansur Sididi and Sartika}, year={2021}, month={Feb.}, pages={1–10} }